Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

- Ganasnya Ombak Tak Selalu Membuat Luka -

Adik marilah kemari lihat perahu telah menunggu Jangan kau termangu lagi mari bersama melepas tali Matahari pun telah bangun dari tidurnya Dan bangunlah bersihkan debu yang melekat di sekitar kita Luka lamamu, Janganlah kau turunkan layar hatimu Ganasnya samudra Dengan perahu kita pecah ombaknya Janganlah kau takut Untuk selamanya, samudra adalah samudra Ganasnya ombak tak selalu membuat luka Dan bangunlah Bersihkan debu yang melekat Sekitar luka lamamu Janganlah kau turunkan layar hatimu

- Perjalanan Sebuah Serpihan -

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.. Tapi aku merasa masih diam di tempat.. Aku mendapatkan sapaan dari KESEMPATAN, dia mengajaku untuk berjalan bersama. Tapi aku hanya sekedar menerima sapaan dengan tangan menyaut kepadanya.. Aku terus berjalan, tapi terasa diam di tempat. Aku memikirkan hal yang masih mengganjal di pikiranku. Apakah itu? hanya memikirkan seorang teman yang bernama KETENANGAN. Sejak lama memang beliau tidak menyapaku.. entah pergi kemana.. Aku ingin mencari KETENANGAN tapi aku tak tau tempat dan bentuk rupa KETENANGAN itu sendiri. Yang kutahu adalah sepucuk kertas yang dititipkan oleh KETENANGAN padaku setelah sekian lama. “IKHLAS” itulah yang dituliskan.. Aku membaca tulisan itu sambil duduk, berhenti sejenak dan melanjutkan untuk berjalan lagi. Saat kurasa aku lupa kata yang tertulis tadi, aku kembali duduk dan membaca. Mungkin orang mengira aku orang pecundang. Hahahaha.. kadang pula aku menganggap diriku seorang PATUNG PECUNDANG RAKSASA. Bah...

- Perjalanan Sebuah Serpihan -

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.. Tapi aku merasa masih diam di tempat.. Aku mendapatkan sapaan dari KESEMPATAN, dia mengajaku untuk berjalan bersama. Tapi aku hanya sekedar menerima sapaan dengan tangan menyaut kepadanya.. Aku terus berjalan, tapi terasa diam di tempat. Aku memikirkan hal yang masih mengganjal di pikiranku. Apakah itu? hanya memikirkan seorang teman yang bernama KETENANGAN. Sejak lama memang beliau tidak menyapaku.. entah pergi kemana.. Aku ingin mencari KETENANGAN tapi aku tak tau tempat dan bentuk rupa KETENANGAN itu sendiri. Yang kutahu adalah sepucuk kertas yang dititipkan oleh KETENANGAN padaku setelah sekian lama. “IKHLAS” itulah yang dituliskan.. Aku membaca tulisan itu sambil duduk, berhenti sejenak dan melanjutkan untuk berjalan lagi. Saat kurasa aku lupa kata yang tertulis tadi, aku kembali duduk dan membaca. Mungkin orang mengira aku orang pecundang. Hahahaha.. kadang pula aku menganggap diriku seorang PATUNG PECUNDANG RAKSASA. Bahkan mung...