Sebuah Dialog
Aku tidak mengeluh.
Di tempat terbuka ini, kehidupan memberikan kau kejernihan pikiran, ketajaman penglihatan, perasaan yang murni, dengan tanpa hambatan.
Dan untuk unta, ketika kau
memperlakukan mereka seperti yang aku lakukan.
Kau akan menyadari bahwa mereka
butuh pengurusan yang layak.
Kau akan bisa mengenal mereka
secara individual, tiap-tiapnya memiliki perangai, kebiasaan, kebutuhan dan
kemampuannya sendiri.
Tiapnya berkumpul pada
kawannya, tetapi tidak ada dua unta yang identik.
Ketika kau menyadari penuh
akan hal ini
Kau mengurus mereka sebagai
kawanan, tapi kau melihat mereka sebagai individu.
Kau akan baik kepada mereka
sebagaimana Ibu kepada anak-anaknya.
Dimana ini berlaku untuk unta,
ini pun lebih berlaku lagi kepada manusia.
Hidup mereka tak akan
berkembang sampai mereka punya pemimpin yang mengurus urusan mereka.
Barang siapa yang akan
memberontak akan binasa.
Serigala hanya menyerang domba
yang sendirian.
Jika orang-orang bersatu, tiap
orang tersebut akan memilih sifat dan pikirannya sendiri.
Mereka akan mengejar
langkahnya sendiri. Kepentingan dan apa yang diinginkan oleh mereka.
Tidak ada satu pun yang bisa
menggantikan yang lain. Jika seperti itu, manusia tidak akan butuh kepada yang
lain. Tidak ada yang butuh apa yang dimiliki orang lain. Maka, bersama adalah
bagaimana mengatur kepribadian mereka dan perbedaan mereka sehingga mereka
bersatu.
Barang siapa yang memenuhi
janji tidak akan dikecam
Barang siapa teguh dalam
pendirian tidak akan goyah, Barang siapa takut akan kematian, maka kematian akan
menguasainya, walaupun dia lari dengan menggunakan tangga menuju langit.
Barang siapa yang berkecukupan,
tapi menolak untuk menolong orang, tidak akan diakui dan dikecam.
Komentar
Posting Komentar