Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

DIKALA BUKIT MENJERIT

Gambar
Kabut menyapa lirih Berkata dalam angan Berlalu tiada perduli Menghias panorama Kaki menginjak – injak Tangan pun menjamah Bukit kehilangan wibawa Dikala bukit menjerit Dunia pun merana

Twitpic - Share photos and videos on Twitter

Twitpic - Share photos and videos on Twitter

Salam Ku: - Hei! Jangan Kaupatahkan -

Salam Ku: - Hei! Jangan Kaupatahkan - : Hei! Jangan kaupatahkan kuntum bunga itu ia sedang mengembang; bergoyang-goyang dahan-dahannya yang tua yang telah mengenal baik, kau...

- Hei! Jangan Kaupatahkan -

Gambar
Hei! Jangan kaupatahkan kuntum bunga itu ia sedang mengembang; bergoyang-goyang dahan-dahannya yang tua yang telah mengenal baik, kau tahu, segala perubahan cuaca. Bayangkan: akar-akar yang sabar menyusup dan menjalar hujan pun turun setiap bumi hampir hangus terbakar dan mekarlah bunga itu perlahan-lahan dengan gaib dari rahim Alam. Jangan; saksikan saja dengan teliti bagaimana matahari memulasnya warna-warni, sambil diam-diam membunuhnya dengan hati-hati sekali dalam Kasih-sayang, dalam rindu-dendam Alam; lihat: ia pun terkulai perlahan-lahan dengan indah sekali, tanpa satu keluh SDD, Hujan Bulan Juni, 1967  

Dua Polisi yang Menyaksikan Sayyid Qutb

Gambar
Kiriman dari seorang sahabat... cerita baik  kiriman dari seorang kawan...cerita baik tentang hamba-hamba Allah yang baik, salam.   Dua Polisi yang Menyaksikan Eksekusi atas Sayyid Qutb Oleh Prince of Jihad pada Kamis 02 Juli 2009, 06:02 PM   Ulama, da’i serta para penyeru Islam yang mempersembahkan nyawanya di Jalan Allah, atas dasar ikhlas kepada-Nya, senantiasa ditempatkan Allah sangat tinggi dan mulia di hati segenap manusia. Di antara da’i dan penyeru Islam itu adalah Syuhada (insya Allah) Sayyid Qutb. Bahkan peristiwa eksekusi matinya yang dilakukan dengan cara digantung, memberikan kesan mendalam dan menggetarkan bagi siapa saja yang mengenal beliau atau menyaksikan sikapnya yang teguh. Mereka yang begitu tergetar dengan sosok mulia ini adalah dua orang polisi yang menyaksikan eksekusi matinya (di tahun 1966).   Salah seorang polisi itu mengetengahkan kisahnya kepada kita: Ada banyak peristiwa yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, la...

Puasa (Sebagai Upaya Mengendalikan Diri) Part 1

Puasa dalam arti menahan nafsu makan dan minum dikenal oleh manuisa abad 20 dalam berbagai bentuk dan motivasi. Ada yang melaksanakannya demi menjaga kesehatan dan kelangsingan badan; ada yang tujuan untuk protes terhadap suatu kebijaksanaan; ada yang memanfaatkan sebagai sarana membersihkan jiwa, membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Tuhan; dan ada juga yang melaksanakannya sebagai tanda berkabung atau menampakkan solidaritas terhadap yang berkabung. Apa pun bentuk dan motivasi dari puasa, ia tidak dapat dipisahkan dari pengendalian diri . Pengendalian akan mengantarkan manusia pada kebebasan dari belenggu “Kebiasaan” yang mungkin dapat menghambat kemajuannya. Pengendalian dan pengarahan sangat dibutuhkan oleh manusia, baik secara pribadi ataupun secara kelompok. Karena, secara umum, jiwa manusia berpotensi untuk sangat cepat terpengaruh, khususnya, bila ia tidak memiliki kesadaran mengendalikannya serta tekad yang kuat untuk menghadapi bisikan-bisikan...

Cahaya Mukmin: Ramadhan Tiba Lagi

Cahaya Mukmin: Ramadhan Tiba Lagi : Dengan rahmat Tuhan Ramadhan tiba lagi Ramadhan membawa hadiah-hadiah yang terlalu banyaknya mahal dan besar-besar dari Tuhan Hadiah buat...

Coretan

Hidup ini indah biar pun bersulam lara bertabur gundah-gulana  kaki ini terus melangkah, dalam pencarian satu arah.  Andai aku tersungkur atau ambruk  tak berarti mesti mengalah..  Ujian ini Rahmat Allah,  percayalah...  semakin kuat ujian menerpa  maka semakin dekat Kita dengan Bahtera-Nya.

Nun dan Kalam

Gambar
Nun,  disebalik jejaran gunung itu di alam rimba raya  pada semesta melingkup  titik hitam. Dimana, telah terpapar  makna  yang terkadang gagal  kita tafsirkan  padahal, tak pernah kita lelah  berjalan  sambil menggenggam bara  menghanguskan kisah  yang telah dituliskan  ***  Di saat musim yang tak  sama kala debu terkungkung  rinaian embun singgahi  wajah keletihan  ***  Aku yang mengeja semesta  dengan kalam  kusingkapkan titik  hitam  melarungkan gelagah di  riakan air bercelahkan  bebatuan  ***  Dari huluan dan dengan  izin-Nya  mengalir menuju ke hilir  tuk tetap setia  merangkai butiran shalawat  yang pernah dituliskan  kalam  ***  26 Juli 2011, Sungai Tenang.

Lingkaran Hening

Di  Lingkaran  Ke Hening an Tak Ada Lagi Batasan Waktu  Nyala api dalam  Hening Menyentuh Dinding Jiwa Yang Luka Satu Satu Wajah Datang Satu Persatu Menghilang Lagi Batas Langit Batas Hidup Kita Melayang Tak Tentu Arah Sayap Sayap Jiwa Yang Terluka Darah Menetes Basahi Senja Untuk Apa Mengasingkan Diri ? Lingkaran Hening Telah Tumbuh Pohon Baru Diatas Tanah Yang Pernah Kering Air Hujan Air Hidup Mengalir Dari Jiwa Yang  Hening Bayang Bayang Tarian Jiwaku Memenuhi Ruangan Dunia Pintu Langit Makin Terbuka Lingkaran Hening Lingkaran Hening Jiwa Yang  Hening Lingkaran Hening Lingkaran Hening Jiwa Yang  Hening Lingkaran Hening ~ Iwan Fals ~

Harinya akan Tiba

Harinya akan tiba Ketika tubuh saya tidak lagi ada Tetapi dalam baris puisi ini Aku tidak akan membiarkan Anda sendirian Harinya akan tiba Ketika suara saya tidak lagi terdengar Tetapi dalam kata-kata puisi ini Saya akan terus mengawasi Anda Harinya akan tiba Ketika mimpi saya tidak lagi dikenal Namun dalam ruang yang ditemukan dalam surat-surat ini puisi Aku tidak akan pernah lelah mencari Anda

Hujan Bulan Juni

Hujan bulan juni  Datang lagi tanpa permisi  Menghujam kerontanya bumi  Membisiki jelaga hati  Absurd, katamu  Sentimentil, paparku  Kabuti sembabku,  Malam tadi... Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu.... ~ SDD ~

Harmoni Alam Sungai Tenang

Gambar
Harmoni Alam Jangkat Sunset di Gunung Masurai. Embun Pagi Aroma pagi Landscape Alam Sungai Tenang. Panorama Pematang Sawah.

"Anak Tangga"

Pernahkan Anda merasakan Nikmatnya 'Bermunajat Kepada Sang Pencipta?" Disaat harapan dan ketakutan kita sandarkan langsung kepada Sang Pemilik Penyeru alam semesta. Bukankah, hal ini merupakan "Anak Tangga" untuk menuju kebahagian yang diidamkan oleh setiap insan. ***** Dalam suatu riwayat Nabi saw. pernah berkata bahwa, "Salah satu orang yang Allah swt. akan menaungi (lindungi) secara langsung di Hari Kiamat, diantaranya ialah orang-orang yang mengingat Allah di tempat sunyi dan ia meneteskan air mata". ~o0o~

- DOA UNTUK IBU -

Ketika malam mencekam diri Aku termenung sendiri Aku ingat masa lalu Aku ingat betapa besar Pengorbananmu, Ibu Dengan susah payah kau melahirkan ku Tak kau pikirkan hidup entah mati Hanya diriku yang engkau nanti Ibu … tiada emas dan permata Yang bisa membeli kasihmu Aku hanya bisa berbakti Dan berdoa untukmu … , Ibu.

- KERINDUAN -

Aku terjepit Diantara puing-puing Aku terjepit Diantara reruntuhan kasih sayang Yang pernah datang Dalam lembaran hidupku Kini hanya tinggal kenangan Yang menggores tajam Di lubuk hatiku dan Serpihan kasih sayang Yang kian sirna ditelan waktu ~0O0~

- NURANIKU -

Masih ku berjalan dengan kedua kaki ini Seperti terkoyak-koyak Tak berdaya Tak punya ambisi Rasa hati ini tak kuasa lagi berjalan tertatih tatih seperti inikah ? Begitu gersangnya nuraniku Tak kuasa memeluk-Mu Tuhanku, Begitu kecil hamba Mu ini Seakan tak ada lagi kesombongan diri Bergaya, Bersolek, Berkaca, Atau lagi mabuk tak peduli Sempatkah nuraniku bersih kembali Dengan kesucian hati Dan bertengger dijalan Engkau Tuhanku.

Mendaki Gunung Dengan Aman dan Nyaman

Seorang pendaki gunung pada dasarnya menghadapi dua jenis rintangan ketika melakukan kegiatannya. Rintangan yang pertama sifatnya ekstern, artinya datang dari obyek yang sedang dihadapi. Obyek itu adalah gunung, dan rintangan yang dihadapi berupa cuaca atau medan berat. Bahaya yang ditimbulkannya disebut bahaya obyek (objective danger). Rintangan jenis kedua sifatnya intern, yaitu datang dari si pendaki gunung itu sendiri. Kalau si pendaki gunung itu tidak mempersiapkan diri dengan baik, maka rintangan itu datang dari dirinya sendiri. Bahaya timbul disebut bahaya subyek (subjective danger). Di Indonesia, bahaya obyek bagi pendaki gunung secara umum tidak terlalu besar. Keterjalan gunung-gunungnya relatif tak seberapa, cuacanya pun hanya dipengaruhi oleh dua musim, musim kering dan musim hujan. Suhu udara tidak terlalu dingin, terutama dibandingkan dengan gunung-gunung di daerah subtropis. Kalau akhir-akhir ini terlansir berita mengenai kecelakaan di gunung, maka kesalahan ban...